Debu terbentuk oleh sel kulit manusia yang sudah mati. Pada debu, sangat mungkin terdapat berbagai jenis hewan atau serangga yang dapat memicu alergi debu. Ketika terhirup oleh manusia, maka sistem kekebalan tubuh akan menganggap tersebut zat yang berbahaya atau disebut alergen.
Gejala ringan dapat berupa hidung tersumbat, bersin, nyeri wajah, mata merah gatal, hidung berair, rasa gatal di hidung dan tenggorokan. Sementara itu, gejala alergi debu yang lebih berat dapat berupa bersin terus-menerus, sesak nafas, hidung tersumbat, batuk. Bahkan bisa menyebabkan asma.
5 Hal yang Dapat Memicu Alergi Debu
Alergi debu dapat disebabkan oleh banyak hal. Mulai dari kondisi lingkungan yang kotor, hingga disebabkan oleh hewan tertentu. Nah, berikut ini adalah beberapa hal yang diduga menjadi penyebab alergi debu:
1. Kecoa
Beberapa orang akan alergi jika berada pada lingkungan yang terdapat kecoa. Kencing, air liur, dan juga sisa tubuh kecoa dapat berada di debu. Akibatnya, tubuh seseorang yang alergi akan langsung memunculkan gejala saat tidak sengaja bersinggungan dengan lingkungan tersebut.
2. Serbuk Sari
Serbuk sari ternyata juga bisa menjadi pemicu munculnya gejala alergi. Setiap orang akan menimbulkan reaksi yang berbeda terhadap keberadaan serbuk sari di sekitarnya. Beberapa orang ada yang alergi pada serbuk sari dari rumput saja.
Namun, ada pula orang-orang yang akan merasa alergi pada semua jenis serbuk sari dari berbagai jenis pohon. Serbuk sari ini bisa terbang terbawa oleh angin. Lalu, serbuk sari bercampur bersama debu. Akibatnya, serbuk sari menjadi mudah terhirup oleh manusia.
3. Jamur
Jamur seringkali berada pada debu yang menempel di perabotan rumah tangga atau pun di sela-sela lemari baju. Jenis jamur ini memiliki wujud seperti sekumpulan debu. Terkadang, bentuk jamur ini juga dapat berupa kumpulan berwarna putih kehijauan atau titik-titik putih yang mirip seperti kapas.
Jamur ini akan menyebarkan spora ke lingkungan udara, sehingga mudah dihirup dan memunculkan reaksi alergi. Sayangnya, jenis jamur seringkali tidak mudah terlihat, sulit dibersihkan. Jamur umumnya tumbuh di area yang cukup lembab, misalnya dapur dan kamar mandi.
4. Tungau Debu
Tungau menjadi penyebab utama alergi pada debu. Hewan ini memiliki ukuran yang sangat kecil, sehingga hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop. Manusia dapat mengalami alergi pada tungau karena feses dan kotorannya mengandung protein yang dianggap berbahaya oleh tubuh.
5. Bulu Hewan
Pada debu juga dapat mengangkut serpihan bulu hewan, sehingga seringkali menjadi pemicu reaksi alergi. Alergi muncul karena adanya protein yang terdapat di dalam bulu, air liur, sel kulit binatang, dan urine hewan. Jenis hewan peliharaan yang sering menjadi pemicu alergi adalah anjing dan kucing.
Pencegahan dan pengobatan alergi debu yang paling utama adalah menghindari berbagai hal yang memicu alergi tersebut. Sebaiknya, hindari lingkungan yang mengandung debu pemicu alergi. Selain itu, jangan malas untuk membersihkan lingkungan rumah dari debu-debu yang menempel.
Pada saat alergi debu kambuh, tentu Anda membutuhkan obat tertentu untuk mengatasinya. Antihistamin merupakan jenis obat paling pertama yang sering diresepkan oleh dokter sebagai upaya perawatan alergi. Antihistamin akan memblokir histamin, yaitu zat kimia yang memicu munculnya reaksi alergi.