Salah satu kondisi yang harus diwaspadai oleh para orang tua pada anak adalah kekurangan vitamin D. Apalagi, kondisi ini seringkali sulit terdeteksi. Biasanya, orang tua baru menyadari bahwa anak mengalami kekurangan vitamin jika ada gejala yang timbul.
Jika hanya gejala ringan yang timbul, pemberian obat pun dilakukan ala kadarnya. Padahal jika tidak terdeteksi dan berlarut, akan berakibat fatal pada tumbuh kembang anak. Tentunya hal ini harus dihindari.
Gejala Tubuh Kekurangan Vitamin D Pada Anak
Ada beberapa gejala yang mungkin timbul jika anak mengalami kekurangan vitamin D. Sayangnya, beberapa gejala tersebut umumnya baru disadari setelah terjadi dalam waktu cukup lama. Padahal, seharusnya asupan vitamin D harus dipenuhi sejak anak dalam kandungan.
1. Pertumbuhan Terganggu
Anak yang kekurangan vitamin D bisa terganggu pertumbuhannya. Sebab, vitamin D berpengaruh terhadap tinggi badan dan berat badan anak. Secara kasat mata juga dapat diperhatikan, apakah anak tumbuh sama dengan teman sebayanya atau tidak.
Anak yang pertumbuhannya baik dan tercukupi vitamin dan mineral hariannya, cenderung aktif dan mudah tertarik terhadap sesuatu. Namun jika tidak, anak cenderung pasif atau orang tua membandingkan dengan dirinya sendiri saat masih kecil. Jangan sampai terlambat menyadarinya ya.
2. Muncul Masalah Tulang dan Persendian
Masalah tulang dan persendian dapat terjadi pada anak dan orang dewasa ketika kekurangan vitamin. Tulang terasa ngilu atau nyeri sendi, merupakan pertanda bahwa tulang mengalami kekurangan vitamin D. Sebab, vitamin D berperan penting untuk kesehatan tulang.
3. Tubuh Cenderung Lemah
Orang dengan kekurangan vitamin D cenderung lebih lemah dan mudah merasa lelah. Jika dibiarkan, tidak banyak kegiatan yang bisa memicunya tetap semangat menjalani hidup. Segera periksakan anak yang memiliki tubuh lemah sebelum terlambat.
Kesalahan penanganan atau observasi penyebab juga dapat berakibat fatal. Karena anak bisa jadi mendapat obat lain yang tidak sesuai dengan kebutuhan saat itu. Maka sebaiknya lakukan pemeriksaan sebelum mengaplikasikannya pada anak.
4. Gigi Lambat Tumbuh
Salah satu gejala yang mungkin akibat kekurangan vitamin adalah terlambatnya gigi tumbuh. Umumnya bayi usia 6-7 bulan mulai tumbuh gigi. Jika sampai umur 10 bulan tanda gigi tumbuh belum ada maka perlu diwaspadai ya.
5. Alergi Susu
Ternyata alergi susu pada anak bisa jadi merupakan pertanda bahwa anak kurang vitamin D. Kandungan gizi susu yang tinggi sangat baik untuk tumbuh kembang anak. Namun apa jadinya jika ternyata tubuh anak menolak susu?
Beberapa gejala di atas mungkin tidak muncul seketika dan semuanya. Dalam satu kasus terjadi satu atau dua gejala saja. Gejala apapun yang muncul harus segera diwaspadai.
Cara Pencegahan yang Dianjurkan
Agar tidak mengalami kekurangan vitamin D sehingga muncul berbagai akibat di atas maka perlu tindakan pencegahan. Berikut beberapa upaya yang bisa dilakukan oleh para orang tua. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Asupan Makanan
Penuhi asupan makanan kaya gizi dan vitamin D. Vitamin ini dapat diperoleh dari susu, telur, ikan, dan daging. Pastikan menu anak bervariasi setiap hari sehingga tidak mudah bosan.
2. Olahraga
Olahraga ini sangat penting. Vitamin D terbanyak dapat diperoleh dari sinar matahari pagi. Maka dengan olahraga rutin di pagi hari, dapat memaksimalkan penyerapan vitamin D oleh tulang.
3. Suplemen
Beri anak suplemen vitamin D yang banyak tersedia di apotik jika diperlukan. Suplemen ini tidak bisa menggantikan peran sinar matahari dan makanan secara keseluruhan. Hanya bisa membantu memenuhi kekurangan yang terjadi jika anak tidak bisa berolahraga atau kurang makan.
Demikian pembahasan mengenai kekurangan vitamin D yang perlu diwaspadai setiap orang tua. Dengan memahami gejala kekurangan vitamin dan cara pencegahannya, semoga tidak ada lagi anak Indonesia yang kekurangan vitamin dalam kesehariannya. Semoga bermanfaat!